
Gunung Papandayan Tempo Doeloe dan sekarang sangat jauh berbeda, dulu akses dari cisurupan menuju Gunung Papandayan hanya jalan setapak yang hanya bisa dilalui dengan jalan kaki atau dengan kuda.


Belerang Kawah Papandayan dulu ditambang oleh warga setempat dan dijual kepada belanda yang bermarkas di Gunung Papandayan, pusat pabriknya yaitu di Cokrahan/lawang angin diujung tebing dijalur yang mau ke Tegal Panjang.

Di Kawah Papandayan banyak kawah yang bagus dan menakjubkan seperti kawah seeng, kawah balagadama, kawah emas, kawah manuk dan yang lainnya, namun kini beberapa kawah sudah mulai berubah, ada juga yang hilang seiring dengan waktu.



Dulu jalan besar hanya ada dari jalur pengalengan melewati puluhan kilometer perkebunan teh yang terhampar sepanjang jalan, membuat sejuknya pemandangan sepanjang perjalanan di kebun teh.

Dulu mobil bisa sampai di atas kawah ada bundaran, itu tempat parkir mobil nsmsnys Bunderan/Bandung pluit.

Perjalanan dari Cisurupan harus berjalan kaki sepanjang kurang lebih 9km melewati hutan pinus dan melewati sumber air panas yang sampai sekarang masih ada tapi jarang orang mengetahuinya karena kurang populer.

Di dekat sumber air panas dulu dijga oleh tentara lengkap dengan senjata yang mengerikan, setiap yang melewati harus minta ijin padanya.
Pada tahun 1991 juga masih dijaga oleh tentara, saya sebagai penulis juga pernah/sering bertemu dengannya, karena semakin sering saya lewat maka kami sudah saling kenal dan saling menyapa :)

Tahun demi tahun perubahan terus menerus mulai dari pembangunan jalan dari Cisurupan, sampai pembuatan warung-warung.

Dulu warung cuma satu, itupun tempatnya didekat Rejeng dibawah tebing putih yang menjulang, hanya sabtu dan minggu bukanya.
dan kini anda tahu sendiri perubahannya :)
0 Response to "Papandayan Tempo Doeloe"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan judul postingan.
Terima kasih.